Setiap simpul Maiyah memiliki kekhasan masing-masing. Hal tersebut terjadi karena mengikuti dengan kondisi sosial masyarakat tempat simpul tersebut tumbuh. Pendapat itu disampaikan oleh saudara Kafi dari Majlis Alternatif Jepara.
Kekhasan itu tampak dari bentuk penyelenggaraan dan konsentrasi tema yang diambil, seperti Majlis Alterneatif Jepara yang konsentrasi pada masalah petani dan lingkungan, kemudian Majlis Gugur Gunung yang masuk ke dalam pada ceruk kebudayaan Jawa.
Pada kesempatan ini Saudara Kafi dengan Sedulur-sedulur Alternatif Jepara menyampikan sesuatu kepada Gambang Syafaat. “Kami dari keluarga besar Majlis Alternatif Jepara mengucapkan selamat kepada saudara kami Gambang Syafaat yang sudah memasuki usia ke-19 tahun. Semoga di usianya ini Gambang Syafaat semakin banyak memberi kemanfaatan kepada masyarakat di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Bahwa Gambang Syafaat yang merupakan simpul resmi Maiyah di wilayah Semarang tentu mempunyai arti strategis. Mengambil tempat di kompleks masjid Baiturrahman Semarang sepertinya Gambang Syafaat ingin menegaskan fungsi masjid sesungguhnya. Bahwa masjid adalah pusat kegiatan umat dalam menemukan solusi kemanusiaan.” tuturnya.
Menurut saudara Kafi, fungsi utama Gambang Syafaat adalah adalah memberi teladan kepada simpul simpul baru yang sekarang ini banyak muncul di sekitar Semarang yang usianya masih balita, di bawah usia lima tahun. Sedulur asli Jepara yang mengaku bersinggungan dengan Gambang Syafaat sejak bertemu mas Agus Wibowo ini melihat semenjak ada penataan simpul suasana penyelenggaraan maiyahan makin tertib dan belajar disiplin.
Sementara itu Ihfan Nugroho, jamaah Gambang Syafaat menyampikan bahwa seperti halnya terjadi pada simpul-simpul yang lain di Gambang Syafaat juga terjadi fenomena yang unik. mereka yang menghadiri rela menahan ngantuk, menahan buang air, bahkan menahan pegelnya kaki dengan kesadaran individu demi menikmati kemesraan yang berlangsung hingga dini hari. Gambang Syafaat selayaknya rumah tak berpintu siapa saja boleh datang dengan tujuan baiknya masing-masing. Ada yang mencari tempat ngopi, mencari teman ngopi, bahkan menjual kopi. Yang perlu digaris bawahi yaitu tidak adanya persaingan bisnis antara penjual kopi gambang dan kopi sachetan yang datang. Ia juga menambahkan bahwa di Gambang Syafaat kita diajarkan untuk lebih melihat ke dalam bukan ke luar. melihat niatan datang, bukan peci topi kaos kemeja bahkan celana atau sarung. (Redaksi).